Selasa, 29 Maret 2011

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1



Sutradara                      David Yates,
Penulis Naskah              Steve Kloves
Pemain                          Daniel Radcliffe, Emma Watson
Durasi                           2 Jam 30 Menit
Rilis                              19 November 2010
Budget                          $ 250.000.000
Worldwide Gross          $ 952.155.214
Subtitle Rilis                  29 Maret 2011

---------------------------------------------------------------------
Harry Potter Saga (2001 – 2011)
---- BlurayRip
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
Subtitle
Indonesia Subtitle For Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 BRRip
---------------------------------------------------------------------
       Movie, West - Series, K-Drama, Anime,
          Music, Software, Subtitle and Many More
                                 Join Us In Here
         
---------------------------------------------------------------------
Resensi
            Hm, Menuju Akhir. Tujuh cabikan jiwa. Tujuh Horcrux. Dua musnah. Masih ada lima lagi untuk diketemukan. Film dibuka dengan Menteri Sihir, Rufus Scrimgeour (Bill Nighy) yang harus meyakinkan warga masyarakat bahwa kementrian masih kuat dan mereka berjuang keras untuk mengatasi kekacauan yang diakibatkan para Pelahap Maut.
            Keluarga Dursley harus mengungsi dari kediaman mereka yang nyaman di Privet Drive No.4. Ron Weasley (Rupert Grint) mulai gelisah di The Burrow. Demi melindungi kedua orang tuanya, Hermione Granger (Emma Watson) merubah ingatan orang tuanya, membuat mereka tidak mengingat pernah mempunyai anak dan memiliki cita – cita untuk pergi ke Australia.
            Severus Snape (Alan Rickman) tiba di Malfoy Manor yang dijadikan markas para Pelahap Maut. Lord Voldemort (Ralph Fiennes) berada disana, membahas tentang penyerangan ke Harry Potter dan Kementrian Sihir. Pada kesempatan inipulalah, Voldemort menyatakan bahwa hanya dirinyalah yang harus membinasakan Harry Potter dan untuk melakukan itu, dia memerlukan tongkat sihir penyihir lain karena tongkat miliknya dan milik Harry Potter memiliki inti yang sama (bulu phoenix dari Fawkes, burung phoenix peliharaan Dumbledore) dan masing – masing pihak tidak bisa saling membunuhm hanya bisa saling menyakiti. Dan Voldemort memilih tongkat sihir Lucius Malfoy (Jason Isaacs). Severus memberitahu Voldemort tentang rencana memindahkan Harry Potter ke tempat salah satu anggota Orde Phoenix. Adegan berakhir dengan kematian guru telaah muggle, Charity Burbage (Carolyn Pickles).
            Alastor 'Mad-Eye' Moody (Brendan Gleeson), Hagrid (Robbie Coltrane), Bill Weasley (Domhnall Gleeson), Fleur Delacour (Clémence Poésy), Mundungus Fletcher (Andy Linden), Kingsley Shacklebolt (George Harris), Arthur Weasley (Mark Williams), George Weasley (Oliver Phelps), Fred Weasley (James Phelps), Remus Lupin (David Thewlis), Nymphadora Tonks (Natalia Tena), Ron dan Hermione berkumpul di Privet Drive No.4 untuk  memindahkan Harry Potter (Daniel Radcliffe) ke The Burrow karena jika dia menginjak usia 17 tahun, maka sihir perlindungan yang ditanamkan ibunya, Lily Potter (Geraldine Somerville) akan musnah dan membuat Harry akan rawan diserang Voldemort dan para Pelahap Maut. Dengan ramuan polyjuice, Ron, Hermione, Fleur, Mundungud, Geroge dan Fred berubah menjadi Harry guna pengamanan jikalau Pelahap Maut menyerbu.
            Saat perpindahan inilah, Pelahap Maut langsung menyerbu, terjadi duel seru di langit Inggris. Kengerian semakin bertambah karena Voldemort sendiri juga ikut ambil bagian. Voldemort berusaha menyerang Harry, namun tongkat masing – masing pihak saling bertemu dan tongkat Harry menyemburkan sinar emas dan mengakibatkan hancurnya tongkat Lucius Malfoy. Harry lolos dalam kejadian itu, namun Mad Eye tewas dan George kehilangan salah satu kupingnya.

            Hari pernikahan Bill dan Fleur tiba, disaat semua sedang bersiap – siap, Menyeri sihir dating ke The Burrow untuk menyerahkan benda warisan dari Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore (cukup disingkat Dumbledore). Ron mendapatkan Deluminátor. Hermione mendapatkan buku milik Dumbledore, Kisah - Kisah Beedle Si Juru Cerita dan Harry mendapatkan Snitch yang pertama ditangkapnya di pertandingan Quidditch pada tahun pertamanya di Hogwarts. Selain ketiga benda itu, Dumbledore juga mewariskan pedang Godric Gryffindor, sayangnya, pedang itu bukanlah milik Dumbledore hingga tak bisa diberikan ke sembarang orang, serta pedang tersebut juga menghilang.
            Saat pesta pernikahan, Harry bertemu dengan Luna Lovegood (Evanna Lynch) dan ayahnya, Xenophilius Lovegood (Rhys Ifans) yang memiliki koran The Quibbler yang selalu mendukug Harry Potter. Harry lalu terlibat percakapan dengan teman masa kecil Dumbledore, Elphias Doge (David Ryall) dan mengetahui bahwa Dumbledore memiliki banyak masa kelam dan rahasia yang tidak Harry ketahui. Saat pesat berlangsung, tiba – tiba saja muncul patronus dari kingsley dan memberitahu bahwa menteri sihir tewas dan kementrian telah jatuh. Sekejab, serombongan Pelahap Maut menyerbu pesta. Harry dan Ron dibawa Hermione berdisapparate ke Shaftesbury Avenue. Ditempat ini pula ternyata mereka tidak aman, karena tiba – tiba saja dua Pelahap Maut menyerang mereka.
            Ketiga sekawan inipun segera pindah ke Grimmauld Place No 12 dimana mereka menemukan petunjuk tentang R.A.B dan lokasi horcrux liontin berada dan menghadapi perjalanan berat penuh bahaya tanpa bantuan dari seorangpun, dimana setiap petunjuk yang mereka temukan akan mengarah ke misteri yang lebih dalam dan kelam serta sesuatu yang lebih hebat dari horcrux itu sendiri, Relikui Kematian, dimana pemiliknya akan menjadi penakluk kematian.
            Diadaptasi dari novel terakhir Harry Potter. Rencana untuk membagi satu novel menjadi dua film sudah ada sejak The Goblet of Fire. Namun, baru untuk seri ketujuh ini, produser David Heyman mewujudkannya dan telah mendapat persetujuan dari J.K.Rowling. Dengan dijadikannya dua bagian, diharapkan film ini akan mendekati novelnya dan tentu saja, bisa mendulang banyak dolar mengingat ini adalah bagian terakhir dari franchise movie terlaris sepanjang masa !
            Kedua film terakhir Harry Potter ini juga dirilis dalam format 3D dan sudah digembar – gemborkan dalam teaser trailernya. Namun, pada 8 Oktober 2010, pihak Warner Bros mengungumkan bahwa mereka membatalkan merilis Part 1 dalam format 3D karena hasil convert yang kurang maksimal dan takut mengecewakan penggemar setia. Hal yang patut ditiru banyak film lainnya, dimana kepuasan penonton yang selalu nomor 1 (contoh jeleknya adalah The last Airbender yang memenangkan Razzie untuk 3D terburuk juga Clash Of The Titans). Walau tak rilis format 3D, Part 1 ini masih tetap dirilis dalam format IMAX dan juga 3D masih akan tersedia untuk Part 2. Mungkin juga pembatalan rilis 3D berdasarkan pengalaman Warner Bros yang mendapat caci maki atas hasil convert 3D mengerikan Clash Of The Titans dan Warner Bros takut akan diamuk masa penggemar setia, apalagi para penggemar setia pernah berniat memboikot Harry Potter And The Half-Blood Prince karena Warner Bros tiba – tiba memundurkan jadwal rilis filmnya, akibatnya pihak Warner Bros benar – benar ketakutan dan buru – buru mengadakan konferensi pers dan berbagai pernyataan untuk menenangkan masa.

            Sebelum filmnya diputarpun sudah menarik minat banyak kalangan, apalagi banyak yang penasaran pada bagian manakah film ini diputusnya. Melihat dari teaser trailernya, saya percaya bahwa Part 1 akan berakhir pada pembobolan Bank Gringotts, namun runtuh seketika karena adegan kabur dengan naga itu tidak ada pada trailer yang berdurasi lebih lama. Lambat laun, sudah bukan menjadi misteri lagi ketika Warner Bros merilis banyak trailer berdurasi panjang, bahkan mereka juga menampilkan adegan pertarungan terakhir antara Harry melawan Voldemort.
            Dengan gembar – gembor bahwa jadwal rilis di Indonesia lebih cepat dua hari dari Amerika, membuatku langsung bergairah untuk menontonnya secara premiere. Karena bertepatan dengan Idul Adha, tiba – tiba aja jadwal dimundurkan sehari, dan akhirnya baru diputar secara serentak di bioskop – bioskop kota besar (ga di semua kota tayang) pada 19 November 2010, berarti kembali pada jadwal semula, benar – benar apes nasib saya, padahal sudah berada di Kota Surabaya selama dua hari dan harus pulkam pada 18 Novembernya. Alhasil, sayapun keliling Sidoarjo untuk mencari beberapa situs bersejarah yang kesemuanya terletak di tepi jalan raya. Namun, hanya dalam waktu 48 jam sejak rilis, versi 36 menit pertama film bocor di internet dan membuat Warner Bros panic. Hasilnya, para fans banyak yang tak menggubrisnya dan tetap memilih untuk menonton di bioskop hingga part 1 ini menjadi film terlaris ketiga pada tahun 2010 dan menjadi film Harry Potter terlaris dilua Amerika utara !!
            Saat akhirnya benar – benar melihatnya di bisokop di kotaku, beberapa adegan sempat membuat kecewa karena adegan – adegan yang menyentuh dan menimbulkan minat besar dihilangkan atau diperingkas, seperti adegan kisah masa lalu Kreacher dan perubahan Kreacher menjadi baik hati setelah diberikan liontin palsu R.A.B juga adegan melawan Nagini yang terlalu cepat, padahal jika mengikuti novelnya akan semakin seru dan menaikkan ketegangan dimana Voldemort sendiri langsung berdisapparate untuk membunuh Harry namun telat sedetik. Saat film berakhir, sayapun berbicara ke temanku, “Wow ! Mereka hampir menghabiskan novelnya untuk bagian pertama saja !!” Dengan 37 bab termasuk epilog, Part 1 mencakup hampir 70% bab novelnya. Setidaknya pada Part 1 ini, memang benar – benar mendekati novelnya dan syukurlah mereka tidak membuat Harry Potter ala Twilight seperti film keenamnya dengan akhir film yang membosankan dan membuatku jengkel karena mereka menghapus adegan pertempuran Hogwarts. 

            Untuk menerjemahkan film ini, daripada menggunakan kamus bahasa Inggris, saya lebih memilih membuka novelnya. Beberapa bagian langsung saya sadur dari novelnya, seperti bagian Kisah Tiga Bersaudara dengan perubahan seperlunya. Beberapa bagian saya biarkan apa adanya, seperti kata apparate dan disapparate mengingat ini bagian terakhirnya dan pasti banyak yang sudah paham dengan kata – kata itu, juga filmnya sendiri tidak mempunyai waktu untuk menjelaskan pembendaharaan kata tersebut, termasuk Horcrux, R.A.B, dsb. Untuk lebih mengetahinya, silahkan melihat film – film sebelumnya atau baca novelnya.
Dilihat dari trailernya, semoga saja Part 2 akan tampil lebih spektakuler dengan adegan pertempuran yang seru dan tidak memotong bagian – bagian penting, seperti kisah masa lalu Severus Snape, memasukkan adegan kematian orang tua Harry dimana akhirnya Voldemort hampir menemui ajalnya (elemen penting yang akan menentukan akhir ceritanya). Dan semoga saja, Part 2 akan bisa tampil di bisokop – bisokop di Indonesia bersama dengan Transformers 3.


Diharapkan sumbangannya untuk kemajuan blog ini
Terima kasih ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar