Rabu, 22 Desember 2010

Gereja dan Gua Maria Pohsarang



Hm, Gereja dan Gua Maria Pohsarang berada di lereng sebelah timur Gunung Klothok, tepatnya di Desa Pohsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
 
 Bacpacker ke Gereja dan Gua Maria Pohsarang

Kalau tidak menggunakan kendaraan sendiri, agak susah juga untuk menuju Gereja dan Gua Maria Pohsarang,

   >  Dari arah manapun, naiklah bus dan turunlah di Terminal Tamanan Kota Kediri. Dari Terminal Tamanan sudah banyak papan petunjuk menuju Pohsarang.

   >  Dari Terminal, bisa naik ojek menuju Gereja dan Gua Maria Pohsarang. Ongkos sekitar Rp 5.000,- s/d Rp 10.000,- sebaiknya negosiasi dulu dengan tukang ojek karena  tak
ada kendaraan umum di Pohsarang.

   >  Jika berkendara sendiri, arahkan kendaraan menuju Terminal Tamanan Kota Kediri. Dari sini ikuti saja papan petunjuk yang ada. Papan petunjuk ini sangat banyak dan kita tak perlu khawatir tersesat. Searah dengan jalan menuju Gereja dan Gua Maria Pohsarang, ada obyek wisata lain, yaitu Air Terjun Irenggolo dan Dolo.

Awalnya, Gereja dan Gua Maria Pohsarang luasnya kecil sekali, hanya terdiri dari Gereja tahun 1936 dan sebuah ampiteater. Masalah muncul karena Gereja sudah tak mampu menampung peziarah yang datang saat Novena yang diadakan bulan Oktober sampai Juni setiap tahunnya. Maka perlu dipikirkan untuk perluasan gereja.

Perluasan Gereja juga mengalami kendala karena banyak warga sekitar yang tak mau menjual tanahnya dengan harga berapapun. Karena di sekitar Gereja banyak umat yang memiliki tanah disana, maka pihak keuskupan mendekati umat dan akhirnya banyak umat yang mau menjual tanahnya, apalagi pihak keuskupan membeli tanah mereka dengan harga empat kali lipat harga pasaran waktu itu dan juga menyediakan lahan pengganti. Dari sinilah komplek peziarahan ini dibangun dan akhirnya bisa kita nikmati seperti sekarang.

Gereja Pohsarang
            Gereja Katholik di Pohsarang ini dibangun oleh Ir. Henricus Maclaine Pont pada tahun 1936 berdasarkan permintaan dari Pastor H. Wolters, CM yang memimpin Paroki Kediri pada waktu itu. Peletakan batu pertama dilakukan pada 11 Juni 1936. Bangunan gereja mirip seperti perahu yang menempel di gunung. Gerejanya sendiri terdiri dari dua bangunan, yakni bangunan induk dan bangunan pendapa.

            Di dalam bangunan induk terdapat altar dan sakramen mahakudus, Bejana Baptis, sakristi dan tempat pengakuan dosa. Atap gereja berbentuk kubah dan diatasnya terdapat salib yang di setiap ujungnya dipahatkan simbol penulis injil.

            Bagian altar gereja terbuat dari batu andesit besar yang dipahat dan diukir gambar rusa yang meminum air (bermakna umat yang dibabtis) dan yang menunggu giliran minum air (bermakna umat yang menunggu giliran dibabtis).


Bagian Dalam Gereja Pohsarang

            Bagian belakang altar terdapat tembok dari bata yang tak kalah uniknya karena terbuat dari batu bata tanpa semen. Agar batu bata dapat saling merekat, maka digunakanlah campuran air, kapur dan gula lalu batu bata saling digosokkan hingga saling merekat. Di tembok bata ini juga dipahatkan berbagai macam tokoh seperti keempat penulis injil, hati kudus Yesus, tulisan INRI dan para malaikat serta relief Yesus menggandakan roti.

            Seluruh Gereja dikelilingi oleh tembok dari batu bulat yang berasal dari Sungai Kedak yang terletak tak jauh dari Gereja. Di tembok ini terdapat relief jalan salib sebanyak 14 panil dan terbuat dari terakota atau bata merah. Sebelum memasuki Gereja kita akan melewati gapura dari batu andesit bundar yang dibuat melengkung layaknya gapura bentar (gapura dengan atap) pada candi – candi Hindu dan pada bagian atasnya dipasang lonceng.

            Ir. Henricus Maclaine Pont pulalah yang juga membangun Museum Trowulan yang runtuh tahun 1960 karena kurang terawat. Jadi, jika kita mengunjungi Gereja Pohsarang maka kita bisa membayangkan bagaimana Museum Trowulan pada awalnya.

            Gereja Pohsarang yang memang mengadopsi kultur lokal Kerajaan Majapahit ini telah mengalami beberapa kali renovasi agar tidak rusak. Beberapa renovasi sempat mengutarakan agar bangunan Gereja dirombak, namun hal ini tak pernah dilakukan karena akan mengurangi nilai historis, budaya dan keunikan bangunan Gereja itu sendiri. Pada renovasi tahun 1986, dibuatlah sebuah Gua Maria di utara makam umat atau lebih tepatnya dibagian bawah makam dan disamping Gedung Serba Guna Emaus. 

Altar dan Pendopo Gereja Pohsarang

Gereja Pohsarang juga menyatu dengan makam umat Gereja. Makam yang menyatu dengan Gereja ini disebut Kerkhof dalam Bahasa Belanda dan hal lumrah di Eropa, makanya di film – film barat kita sering melihat hal seperti ini. Film terbaru yang saya lihat ada adegan Kerkhofnya adalah Harry Potter And The Deadly Hallows Part 1, adegan Harry dan Hermione mengunjungi makam orang tua Harry di Godric Hollows.

Gua Maria Lourdes
Gua Maria Lourdes

            Gua Maria Lourdes terletak jauh dari Gereja Pohsarang. Alasan pertama karena tanah umat yang dijual ke pihak Gereja berada di sekitar tempat ini. Kedua,karena menginginkan konsep seperti Gua Maria Lourdes, Perancis yang terdapat mata air ajaibnya itu, maka pihak Gereja juga menginginkan adanya mata air di dekat gua. Sayangnya, daerah Pohsarang sulit menemukan sumber mata air. Berkat bantuan Romo Julianus Sunarko, SJ yang ahli mencari sumber air, maka diketemukanlah 6 mata air bawah tanah. Berdasarkan letak ke-enam mata air inilah ditentukannya letak Gua Maria.

            11 Oktober 1998, dilakukanlah peletakan batu pertama untuk membangun gua. 2 Mei 1999, patung Bunda Maria setinggi 4 meter ini diberkati. Gua Maria dengan tinggi 18 meter dan dibuat menyerupai Gua Maria Lourdes ini selesai pada akhir tahun 1999 ( 26 Desember 1999) rnenjelang pembukaan Yubileum tahun 2000. Selama pembukaan Yubelium tahun 2000, kawasan Pohsarang ini dibajiri peziarah dari seluruh Indonesia.

            Di samping Gua Maria terdapat 12 pancuran air. 12 pancuran air ini melambangkan 12 Rasul. Air disini dapat langsung diminum karena telah difilter dengan mesin khusus dan terjamin kebersihannya. Dulunya, saat masih baru, untuk mengambil air,ada beberapa keran khusus yang menggunakan sentuhan, dimana saat kita menyentuhnya, maka air akan keluar. Karena sudah dimakan usia dan banyaknya orang yang lebih menekan alat itu secara berlebihan daripada menyentuhnya, maka rusaklah alat itu dan akhirnya digantilah dengan keran biasa......

Mausoleum Pieta

            Mausoleum merupakan bahasa latin dan berarti Makam. Mausoleum Pieta sendiri merupakan makam khusus para Uskup dan Romo di wilayah Keuskupan Surabaya. Pembangunan Mausoleum ini diprakasai oleh Uskup Surabaya, Mgr. J. Hadiwikarta karena melihat makam di Kembang Kuning, Surabaya sudah tidak memungkinkan lagi.
           
            Di tempat ini, jenazah para Romo / Uskup tidak akan dimakamkan dalam tanah, tetapi  dimasukkan ke dalam sebuah makam bersusun dua. Pada 8 Oktober 2000, Mausoleum Pieta diresmikan. Nama Pieta sendiri berasal dari patung Pieta karya Leonardo Da Vinci yang terdapat tiruannya dalam skala kecil di Mausoleum ini. Dulunya, patung ini berada di Gereja Pohsarang.

Jalan Salib Bukit Golgota

            Didekat Gua Maria, telah dibangun pula Jalan Salib sebanyak 14 peristiwa dan pada setiap peristiwa ditempatkanlah patung – patung besar sesuai peristiwa yang terjadi. Jalan Salib ini memutar dan cenderung naik jalannya mengingat daerah Pohsarang berada di lereng gunung. Bagi orang tua, jalan ini sedikit menyiksa, kalau kita masih muda mungkin tak masalah. Jalan Salib Bukit Golgota ini merupakan daya tarik lainnya selain Geraja dan Gua.

Gedung Serbaguna Emaus

            Gedung ini berada di lahan yang dulunya merupakan tempat ampiteater berdiri. Pembangunan gedung ini dikarenakan Gereja Pohsarang yang tak mampu lagi menampung peziarah. Di belakang altar dibuatlah relief Kota Yerusalem beserta Bukit Golgota. 11 Oktober 1998, tempat ini diresmikan.

            Gedung Serbaguna Emaus atapnya dibuat persis dengan Gereja Pohsarang. Hal ini dilakukan sebagai bengkel pelatihan para pekerja yang kelak ketika Gereja akan direnovasi, maka para pekerja tak akan kesulitan. Hal ini berhasil karena saat renovasi Gereja tahun 1999 berjalan lancar.

Multi Agama
           
            Selain tempat – tempat diatas, komplek ziarah Pohsarang ini masih memiliki beberapa tempat, antara lain Wisma Hening Santa Katarina yang sering digunakan untuk retreat. Perkemahan Bukit Tabor. Columbarium, yang digunakan sebagai tempat penitipan abu jenazah. Pondok Rosario. Wisma Betlehem, tempat yang bisa digunakan peziarah untuk menginap dengan biaya murah. 

Salah Satu Adegan di Jalan Salib Golgota

            Kawasan Pohsarang ini juga asri, banyak pohon besar tumbuh di sana – sini. Banyak pula bangku sebagai tempat melepas lelah. Serta tak ketinggalan, banyak toilet bersih dan gratis yang tersebar di beberapa tempat.

            Karena tempat yang bagus dan nyaman, Pemkab Kediripun memasukkan daerah ini sebagai salah satu tempat wisata andalannya. Walau merupakan tempat ziarah agama Katholik, hal ini tak menyurutkan umat beragama lain untuk berkunjung ke tempat ini dan hal ini tak dilarang. Biasanya, tempat seperti ini kadang – kadang digunakan pemuda – pemudi tak tahu malu untuk bermesraan, maka dari itu, pihak Gereja menerjunkan banyak sekali petugas keamanan di tempat ini lengkap dengn walkie – tolkie yang selalu menyala. Satu hal lagi, karena tempat yang nyaman dan tanahnya dipenuhi tanaman kacang tanah, dilarang piknik dan menggelar acara makan – makan di tempat ini. Banyak papan peringatannya disini dan memang tempat ini untuk berdoa, bukan piknik.

Salah Arah

            Ada satu hal yang menggangu dari kawasan Pohsarang, yaitu adanya pedagang di kawasan ini. Hal ini sebenarnya tak masalah, tapi pedagang ini ditempatkan di dalam lokasi, yaitu dalam perjalanan dari Gereja menuju ke Gua Maria. Hal ini banyak dikecam banyak pihak karena menghilangkan unsur religiusnya.

            Banyak pula orang awam yang hanya datang ke Gua Maria lalu ke Jalan Salib Bukit Golgota terus pulang. Hal ini benar – benar salah karena bagian terpenting dari Kawasan Pohsarang adalah GEREJAnya. Arsitektur seperti Gereja Pohsarang hanya ada satu dan satu – satunya di Indonesia, mengingat Museum Trowulan sudah dipindah dan di tempat lamanya, bangunannya sudah runtuh serta sudah dibangun bangunan baru untuk Kantor BP3 Trowulan.

Gereja Pohsarang

            Jika kesini jangan lupa mengunjungi Gereja Pohsarang yang terletak paling depan. Terserah kita mengunjunginya terlebih dahulu atau sebelum pulang. Hal menarik lainnya adalah adanya Misa Malam Jum’at Legi. Dan juga, misa – misa yang diadakan di Gereja Pohsarang menggunakan Bahasa Jawa dan diiringi dengan gamelan yang membuat suasana semakin menentramkan hati.

Akhir kata, 
SELAMAT NATAL 2010
 
Sumber

Alpha and Omega



Sutradara                       Anthony Bell, Ben Gluck
Penulis Naskah              Chris Denk, Steve Moore
Pemain                          Justin Long, Hayden Panettiere
Durasi                           1 Jam 28 Menit
Rilis                              17 September 2010
Budget                          $ 20.000.000
Worldwide Gross          $ 39.356.375
Subtitle Rilis                  25 Desember 2010
---------------------------------------------------------------------
Alpha and Omega  DVDRip XviD-DiAMOND
Thanx to
garangasem
---------------------------------------------------------------------
Subtitle
---------------------------------------------------------------------

Resensi
            Hm, Humphrey (Justin Long) menyukai seekor serigala bernama Kate (Hayden Panettiere) apalagi mereka berdua sudah berteman sejak kecil. Namun, kisah asmara mereka harus kandas karena Kate merupakan serigala Alpha yang memiliki kedudukan tinggi sebab para serigala Alpha lah yang berburu untuk makanan seluruh kelompok, dan Humphrey merupakan serigala Omega dengan kedudukan rendah dan bertugas menjaga kedamaian.
            Kate semakin menjauh dari Humphrey karena Kate akan dijodohkan dengan Garth (Chris Carmack) dari kelompok Serigala Timur. Diharapkan dengan pernikahan ini, kedua kelompok yang berseteru bisa berdamai dan melebur menjadi satu kelompok.
            Sialnya, saat malam pendekatan para serigala dimulai, Humphrey dan Kate dipindah oleh para polisi hutan untuk ditempatkan di Idaho. Darisinilah, kedua serigala ini harus berjuang kembali menuju rumah mereka di Kanada sebelum bulan purnama, untuk mencegah perang antara kelompok serigala terjadi.
            Walau dipenuhi jajaran pengisi suara dari aktor dan aktris terkenal, nyatanya film ini tak berdaya di pasaran. Entah karena judulnya yang rumus matematika itu hingga banyak yang salah sangka sebagai film fiksi ilmiah (termasuk saya) atau kualitas animasinya yang kurang bagus dibandingkan dengan Pixar atau Blue Sky. Bahkan jika disandingkan dengan Illumination Entertainment yang memproduksi film Despicable Me (sama – sama studio baru) kualitas animasi disini beberapa tingkat di bawahnya (tapi lama – lama juga kebiasa kok sama animasinya).
            Secara cerita, tak banyak berkomentar karena ini memang dikhususkan untuk anak – anak. Ceritanya sendiri memang biasa dan terasa ringan diselingi beberapa humor disana – sini yang mampu membuat kita tersenyum. Dan menurutku, memang beginilah seharusnya cerita animasi anak – anak, tidak seperti Legend Of The Guardians yang lebih cocok untuk remaja dan dewasa.
            Awalnya, saya berniat mentranslate The Last Exorcism, namun saya batalkan karena saya merasa tak nyaman dengan film tersebut (yang memuat rumus Wicker Man plus The Blair Witch Project). Dan karena sekarang Hari Natal, saya lebih memilih mentranslate film yang ceria dibandingkan film muram.
            Sebagai tambahan, sejak saya memutuskan translate film sesempatnya (atau disempat – sempatin ya ?? ) di blog ini, jumlah pageview untuk film mengalahkan jumlah pageview untuk Blusukan, terutama Candi Prambanan. Untungnya, karena sekarang libur panjang, banyak orang yang kesasar di artikel Mencari Yang Murah Di Yogya  (liburan…liburan…. :D )
            Alpha dan Omega merupakan translate subs terakhir saya untuk bulan sekaligus tahun ini. Jikapun ada film bagus yang keluar dan itupun belum ada yang translate, maka tunggu tahun depan ya, authornya juga  perlu liburan, hehehehehe…………


Akhir kata,
HAPPY HOLIDAY
MERRY CHRISTMAS 2010 & HAPPY NEW YEAR 2011

Diharapkan sumbangannya untuk kemajuan blog ini
Terima kasih ^^






















Buried



Sutradara                       Rodrigo Cortés
Penulis Naskah              Chris Sparling
Pemain                          Ryan Reynolds
Durasi                           1 Jam 40 Menit
Rilis                               24 September 2010
Budget                          $ 3.000.000 
Worldwide Gross          $ 17.845.663
Subtitle Rilis                  24 Desember 2010 

---------------------------------------------------------------------
Buried BDRip XviD-iMBT


Password

Register dulu sebelum mengunduh, gratis kok
Thanx to
garangasem
---------------------------------------------------------------------
Subtitle


---------------------------------------------------------------------
Buried BDRip XviD AC3-ViSiON


Password
Register dulu sebelum mengunduh, gratis kok
Thanx to
garangasem
---------------------------------------------------------------------
Subtitle

---------------------------------------------------------------------                  
Buried R5 Cam Audio XviD-IMAGiNE
Maknyoss
Part 1  -  Part 2  -  Part 3 Part 4
Password : ultrascorp
Register dulu sebelum mengunduh, gratis kok
Thanx to
---------------------------------------------------------------------
Subtitle

---------------------------------------------------------------------

Resensi


Hm, Paul Conroy adalah seorang supir truk untuk sebuah perusahaan kontruksi di Irak. Suatu hari, dia terbangun dan terikat di dalam peti mati. Peti mati itu sdah dikubur di suatu tempat antah berantah. Dari sinilah, bermodal sebuah handpone yang ditinggal si penculik, senter, stick glow, dan geretan (pematik api) Paul Conroy berjuang untuk membebaskan dirinya.
Satu kata untuk film ini, hebat sekali. Bagaimana tidak, hanya bermodal satu peti mati kayu, sutradara Rodrigo Cortés bisa menampilkan ketegangan selama 90 menit ! ditambah hanya dengan satu aktor, yaitu Ryan Reynolds. Bisa dibilang Ryan Reynolds bermain solo dalam film ini karena pemain lainnya hanya menyumbangkan suara.
Film ini bisa saja menjadi film yang monoton dan membosankan, tapi sutradara Rodrigo Cortés bisa mengakalinya dengan teknik pengambilan gambar yang bagus serta akting Ryan Reynolds yang meyakinkan. Belum lagi, suasana dalam peti mati bisa berubah – ubah warna tergantung dari peralatan yang digunakan Ryan Reynolds.
Budget sebesar $ 3 juta bisa dibilang cukup besar juga untuk ukuran film ini. Mungkin, kebanyakan uangnya lari untuk digunakan membayar Ryan Reynolds yang tampil gemilang, toh, pendapatan film ini di seluruh dunia sudah untung empat kali lipat dari biaya produksi, apalagi film ini juga masih diputar di beberapa Negara termasuk Indonesia yang baru memutarnya di jaringan 21 minggu lalu.
Paul Conroy bukan Beatrix Kiddo di Kill Bill Vol: 2 yang dengan jurus kung fu nya bisa lolos dengan mudah dari peti mati yang dikubur. Dan juga bukan Lisbeth Salander yang punya banyak keberuntungan hingga bisa menggali keluar dai kuburannya di Millenium Trilogy (Men Who Hate Women) : The Girl Who Played With Fire hingga aktrisnya sendiri ditawari bermain di Sherlock Holmes II, sedangkan film pertamanya, The Girl With The Dragon Tattoo dibuat remakenya oleh Hollywood. Paul Conroy hanyalah manusia biasa yang berjuang untuk kebebasannya. Jangan sampai melewatkan film Buried ini atau anda akan menyesal.
Selamat menonton…………….


Diharapkan sumbangannya untuk kemajuan blog ini
Terima kasih ^^