Minggu, 16 Juni 2013

Situs Jimbe – Kekunaan Jimbe


Situs Jimbe – Kekunaan Jimbe
Dari Penemuan Struktur Kuno Hingga Umpak Raksasa

            Hm, Kabupaten Blitar memang kaya akan peninggalan sejarah. Salah satunya adalah Situs Jimbe yang berada di poros jalan Tulungagung – Blitar melalui Ngunut sampai Kademangan. Secara administratif, Situs Jimbe berada di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Menuju ke Situs Jimbe

            Situs Jimbe terletak tak jauh dari jalan raya provinsi yang menghubungkan Tulungagungdan Blitar. Untuk kemari bisa naik bis, angkot maupun kendaraan pribadi. Di seberang SD Negeri Jimbe terdapat jalan desa (dari arah Tulungagung SDnya terletak sehabis Kantor Desa Jimbe dan dari arah Blitar
sebelum Kantor Desa Jimbe).

            Dari jalan ini masuk terus saja sekitar 150 meter. Perhatikan kanan jalan. Di sebelah kanan terdapat jalan kecil dengan dua buah gapura hitam. Dari sini Situs Jimbe sudah kelihatan dengan Patung Mpu Supo-nya.

Dikunjungi Raja Hayam Wuruk

            Jimbe merupakan kendang yang berasal dari Negara Mali dan menjadi salah satu kerajinan khas dari Kota Blitar. Tetapi, nama Situs Jimbe tidak berasal dari kendang tersebut. Jimbe disini berasal dari nama Keris Umyang Jimbe buatan Mpu Supo. Keris Umyang Jimbe sendiri merupakan keris hebat yang banyak diburu para lelaku spiritual hingga pejabat akibat dahsyatnya kekuatan yang dimilikinya, seperti memberi kelancaran rejeki hingga melanggengkan masa jabatan. Oleh karena itu, masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan, Mbah Umyang sedangkan papan Situs sendiri bertuliskan Kekunaan Jimbe.

Rumah Situs Jimbe
            Ditilik dari sejarahnya, Situs Jimbe sudah eksis sejak zaman Kerajaan Singhasari atau Singosari dibawah kepimpinan Raja Kertanegara. Hal ini berdasarkan sebuah batu berangka tahun 1208 saka atau 1286 masehi yang berada di dalam Situs. Dalam Kakawin Nāgarakrtâgama disebutkan, Situs Jimbe pernah dikunjungi Raja Hayam Wuruk setelah dia berdoa di Candi Palah (Candi Penataran). Sehabis dari Palah, Hayam Wuruk mengunjungi Lawang Wentar (Candi Sawentar) kemudian diteruskan ke Situs Jimbe. Sehabis dari Jimbe, Hayam Wuruk melanjutkan perjalanan melintasi hutan – hutan di Lodaya yang masih asri dan mengagumi keindahan Pantai Selatan Blitar yang memukau.

Aneka Artefak di Situs Jimbe (Kamera ga bisa dirogohkan ke dalam, asyem)

            Sekarang, apa yang “tampak” dari Situs Jimbe adalah rumah kecil yang bewarna kuning serta merah yang mencolok. Di bagian sampingnya terdapat bale untuk tempat orang berteduh dan nenepi di tempat ini. Di halaman belakang samping rumah Situs ini terdapat tumpukan bata kuno. Batu – batuan candi lainnya diletakkan di dalam rumah ini, seperti batu angka tahun yang saya sebutkan tadi, lumpang dalam ukuran besar, berbagai macam arca, batu andesit penyusun bangunan candi serta sebuah Yoni yang pecah. Dengan adanya Yoni disini, berarti Situs Jimbe merupakan Candi Hindu.

Penemuan Struktur Bangunan Kuno

            Nah, pada Kamis, 13 Juni 2013 kemarin, di pagi yang basah karena gerimis, kami berkunjung ke Situs Jimbe (niat awalnya sih mencari air terjun). Di dalam rumah Situs ada dua cangkir kopi kosong, sepertinya baru ada orang ngopi di dalamnya. Sayangnya, pintu rumahnya terkunci, karena gerimis, kami malas mencari juru kunci Situs Jimbe. Setelah berkeliling – keliling, kami memutuskan berjalan – jalan melewati “bekas” Kebun Belimbing di rumah belakang Situs. Dulunya, banyak pohon belimbing tumbuh lebat disini, namun kini banyak yang dibabat dan diganti empang. 


Temuan Struktur Kuno

Aslinya, kami sih tersasar saat mau melihat umpak besar di sekitar tempat ini. Tetapi terkadang kesasar itu menyenangkan ! Di salah satu “calon” empang disini kami menemukan struktur bangunan kuno !! Strukturnya memanjang, membentuk huruf L, di tepinya masih ditemukan dua struktur kecil berbentuk balok, sedangkan di bagian atasnya masih terdapat struktur lagi yang tertutup tanah. Kesemua struktur ini terbuat dari bata kuno dan berada di dalam kedalaman tanah 3 meter lebih. Selain bata kuno masih ada beberapa potong batu andesit persegi, pecahan keramik kuno serta gerabah.

Bata Kuno Nan Unik Itu !!

Sayang, bagian atas bangunan kuno ini telah di bongkar, bata – bata kunonya disingkirkan di pinggir empang. Kelak, bata ini akan dijadikan penguat kolam empang seperti yang terjadi di kolam empang di sebelahnya.

Jika diamati lebih lanjut, bata kuno yang ada disini sangat unik dan beda dari yang lain !! Bentuknya tidak persegi panjang seperti kebanyakan bata lainnya. Di salah satu ujung batanya terdapat suatu tonjolan. Tonjolan ini nantinya akan dipasangkan dengan tonjolan lainnya yang serupa, bagikan menyusun suatu puzzle. Biasanya, hal seperti ini bisa ditemui pada bangunan Candi berbahan andesit, gunanya untuk membuat struktur candi tinggi ke atas tanpa menggunakan semen serta membuat bangunan candi lebih tahan gempa bumi !! Nah, model bata di Situs Jimbe ini baru satu – satunya kutemukan sejauh ini. Super malangnya, sejauh ini tak ada pihak yang melaporkan penemuan ini, duh…

Struktur Di Dalam Calon Empang (Klik Untuk Memperbesar)

Umpak Padma Raksasa Diantara Belimbing

            Agak jauh di belakang struktur ini, dekat dengan Sungai Lodoyo Agung, akhirnya kami menemukan umpak tersebut. Umpak ini berada di tepian tebing, dan tertutup hamparan pohon belimbing dengan daun yang lebat dan buahnya yang ranum.

Umpak Padma Jimbe

            Ukuran umpak disini benar – benar besar, terbuat dari batu andesit, dengan dasar berbentuk persegi besar dan bagian umpak yang bulat berhiaskan padma (teratai). Bagian atas umpak berlubang persegi. Lubang persegi ini untuk menancapkan tongak kayu dan memiliki kedalaman 30 cm lebih !! Sayang, salah satu bagian umpak rusak terkena benda tajam (pacul, mungkin?).

Besar dan Masih Tertanam Di Dalam Tanah

            Umpak ini katanya pernah digali dan masih belum menemukan dasarnya hingga akhirnya ditutup kembali bagian bawahnya. Jika terus digali, kemungkinan masih akan menemukan struktur bangunan kuno dari bata mengingat ada banyak sekali pecahan bata kuno di sekitar situs. Kemungkinan bangunan kuno yang ada disini merupakan suatu pendopo.

            Mengunjungi Situs Jimbe untuk pertama kalinya memang penuh kejutan, semoga saja ada ekskavasi dari pihak terkait untuk menyelamatkan Situs Jimbe dari kerusakan. Semoga…

Situs terdekat dari Situs Jimbe

Sumber dari blognya Mbah Ferry :)
http://tatkalam.blogspot.com/