Sabtu, 30 November 2013

Situs Watu Gajah


Situs Watu Gajah
Induk dan Anak Gajah Dalam Hutan Sengon

            Hm, tak jauh dari Candi Dorokternyata masih terdapat satu situs bersejarah lagi yang unik, yaitu Situs Watu Gajah. Situs ini berada di hutan sengon dan secara administratif berada di Desa Sumberbage, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Menuju ke Situs Watu Gajah

            Tak ada kendaraan umum menuju ke situs ini. Dari Kota Kediri arahkan kendaraan ke Pare. Dari perempatan Tugu Garuda belok kanan sampe mentok ke arah Tamrin atau Alun – Alun Pare (terdapat Situs Ringin Budho disini). Dari sini belok kanan ke arah Pasar Sapi. Dari Pertigaan Pasar Sapi atau Pertigaan Tretek belok kanan ke arah Kepung. Ikuti Jalan besar tersebut, sekitar 3 – 4 Km terdapat pertigaan dengan papan petunjuk ke arah SMP 2 Puncu. Ikuti papan petunjuk tersebut.


Pada perempatan Lapangan Desa Dorok, belok kanan, memasuki jalan Watu Gajah dengan patung gajah kecil di kanan – kiri jalan. Lurus saja mengikuti jalan, setelah mentok, belok kiri, lalu belok kanan lagi, terus saja melewati pertigaan jalan pertama dan di pertigaan jalan kedua (mulai memasuki hutan sengon), belok kanan dan terus saja karena jalannya langsung mengarah ke Situs Watu Gajah. Jangan takut kesasar, banyak warga desa yang dengan senang hati menunjukkan jalan. Jarak dari Perempatan lapangan menuju Situs sekitar 2 Km. Situs berada dalam naungan pepohonan yang tampak berbeda dari pohon sengon yang ada di sekitarnya. Mobil bisa masuk, tapi harus siap – siap off road. Lebih jelas, cek peta situs via wikimapia.


Dalam Hutan Sengon

            Karena letaknya memang tak jauh dari Candi Dorok, biasanya wisatawan akan menyempatkan diri mengunjungi Situs Watu Gajah yang berada di dalam hutan sengon. Saya sendiri baru dua kali mengunjungi situs ini, pertama kali bersama mbah Deni dari Blitar di saat musim panas pada tahun 2011 lalu. Saat kesana, kami lewat belakang Candi Dorok, berharap mendapat jalan pintas, kami malah kesasar ! Karena berada dalam Hutan Sengon, kami benar – benar tak tahu arah. Walau namanya hutan Sengon, tapi isinya tak melulu hutan sengon, malah lebih banyak kebun nanasnya ! Dalam siang yang terik itu, kami bertemu banyak warga yang beraktifitas di ladang. Dengan senang hati mereka menunjukkan jalan ke Situs Watu Gajah.


Arca Situs Watu Gajah Tampak Depan dan Belakang

           Saat ketiga kalinya saya kemari, kali ini benar – benar di musim panas dengan djeng Maria (Rabu, 9 Oktober 2013), perjalanan bisa dibilang jauh lebih mudah. Kali ini, Situs Watu Gajah telah berbenah, disekeliling situs telah dibuatkan pagar ala kadarnya dari batang pohon dan pihak perhutani telah menambahkan papan keterangan situs. Di lain pihak (atau mungkin menyambut bulan Suro), Arca Gajah diselimuti kain yang menutupi bekas tabrak lari cikar.

Korban Tabrak Lari Cikar dan Satu – Satunya Arca di Indonesia

            Situs Watu Gajah terdiri dari sebuah Arca yang berada dalam sebuah cungkup. Situs ini termasuk unik, sebuah arca gajah dipahatkan pada batu andesit besar. Tingginya saja hampir 2 meter !! Selain itu di salah satu sisinya terpahatkan anak gajah yang belalainya saling menempel dengan belalai induk gajah. Sementara di salah satu sisinya terdapat pahatan dua buah orang, dimana orang yang dibagian depan (di bawah belalai) tampak memegang tali kekang gajah. Sejauh ini saya belum pernah melihat arca gajah sebesar ini, apalagi ada anaknya pula. Arca unik dan langka seperti Situs Watu Gajah sejauh ini hanya saya ditemukan di tempat ini.


Retak, Bekas Korban Tabrak Lari Cikar

           Walau besar, sayangnya arca ini masih kasar, pertanda bahwa Arca Gajah ini masih belum jadi. Kemungkinan saat meletusnya Gunung Kelud, arca ini ditinggalkan begitu saja dan terkubur, terlupakan hingga hanya nampak bagian atasnya. Sekitar tahun 1960, arca ini jadi korban tabrak lari cikar. Hal ini karena Arca Gajah hanya terlihat bagian punggung gajah dan nampak sebagai batu alam biasa di tepi jalan desa. Nah, berdasar cerita juru kuncinya, karena banyaknya cikar yang terguling karena menabrak “batu” ini, maka warga desa berinisiatif untuk memindahkan “batu” ini. Saat digali inilah warga desa kaget karena “batu” tersebut berbentuk gajah !! Karena sering ditabrak cikar, bagian atas (punggung) arca rusak dan bekasnya masih bisa terlihat sampai sekarang.



Arca Situs Watu Gajah Tampak Samping


           Situs Watu Gajah, walau terletak di hutan sengon, situs ini terawat dengan baik. Warga Desa Sumberbage masih menggunakannya untuk acara bersih desa. Dengan segala keunikan yang dimilikinya, Watu Gajah merupakan satu – satunya arca di Indonesia berbetuk gajah berukuran besar dengan pahatan anak gajah di salah satu sisinya. Kalau kebetulan berada di wilayah Kediri, atau bertandang di Pare dengan kampong Inggrisnya, luangkan sedikit waktu kalian untuk menengok salah satu peninggalan nenek moyang nan berharga  dan tiada duanya ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar