Hm, Candi Simping berada di Dusun Sumber Jati, Desa Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Karena berada di Dusun Sumber Jati, masyarakat lebih mengenalnya dengan nama Candi Sumber Jati.
Candi Simping terletak sekitar 3 Km dari Arca Ganesha Boro. Candi Simping sendiri relatifmudah dicapai karena terletak di jalur menuju Pantai Tambakrejo dan Gua Embultuk.
> Dari arah Tulungagunglangsung naik bus menuju Blitar, turun di pertigaan Kademangan. Menyeberanglah ke pos polisi untuk mencari angkot disana. Minta turun di Candi Simping (atau sebut saja Candi Sumber Jati jika angkotnya tak tahu).Didekat Pom Bensin Sumber Jati ada pertigaan, jalan kaki ke pertigaan tersebut sejauh 100 meter (ada papan petunjuknya). Candi berada di sisi kiri jalan.
> Dari arah Blitar dapat langsung naik angkot ke Simping atau Sumber jati dan turun di pertigaan di depan Candi Simping. Perjalanan dilanjutkan berjalan kaki.
Setelah Arca Ganesha Boro, tujuan selanjutnya adalah Candi Simping. Menunggu angkot ternyata agak jarang dan itupun selalu penuh. Akhirnya memutuskan berjalan kaki. Baru berjalan setengah kilometer, termakan bujuk rayu tukang ojek yang sedang mangkal di depan Pasar Kademangan perjalanan selanjutnyapun dilanjutkan dengan naik ojek.
Candi Simping sendiri berada merupakan candi Hindu dan berada diantara persawahan dan masih masuk lagi sekitar 10 meter dari jalan desa. Sekarang, yang hanya bisa dilihat dari Candi Simping sendiri hanyalah reruntuhannya.
Tempat Pendharmaan Raden Wijaya
Puncak Candi Simping |
Bebatuan Candi Simping |
Antefik Candi Simping |
Candi Simping merupakan tempat pendharmaan Raden Wijaya, raja pertama Kerajaan Majapahit yang wafat tahun 1309 Masehi. Di candi ini dulu pernah diketemukan arca Harihara, Dewa gabungan Siwa dan Wisnu sebagai penggambaran Raden Wijaya. Arca Harihara yang masih dalam kondisi bagus dan utuh ini sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Pihak Balai Purbakala telah memiliki sketsa rekonstruksi Candi Simping. Dalam sketsa itu tergambar bentuk candi yang ramping tinggi ke atas dengan ketinggian sekitar 18 meter. Sepintas, bentuk candi mirip Candi Sawentar dan Candi Kidal. Dan karena ketiadaan dana, Candi Simping ini tak pernah direkonstruksi. Padahal, Kitab Negarakertagama mencatat bahwa Raja Hayam Wuruk pernah merenovasi candi ini pada tahun 1285 Saka (1363 M).
Pihak Balai Purbakala telah memiliki sketsa rekonstruksi Candi Simping. Dalam sketsa itu tergambar bentuk candi yang ramping tinggi ke atas dengan ketinggian sekitar 18 meter. Sepintas, bentuk candi mirip Candi Sawentar dan Candi Kidal. Dan karena ketiadaan dana, Candi Simping ini tak pernah direkonstruksi. Padahal, Kitab Negarakertagama mencatat bahwa Raja Hayam Wuruk pernah merenovasi candi ini pada tahun 1285 Saka (1363 M).
Aneka Relief Hewan di Candi Simping
Lingga Itu Yoni ?!
Lingga, Bukan Yoni |
Batu Bata Candi Simping |
Relief Kura - Kura |
Salah satunya dengan melihat bagaimana struktur setiap bebatuan yang berbeda, seperti adanya lubang di bebatuan yang merupakan sambungan bebatuan yang lain dan bisa mengunci dengan kuat tanpa adanya semen yang ikut turut campur. Demikian juga dengan kalamakara yang pada bagian belakangnya berbentuk seperti tangga yang kemungkinan bisa dimasukkan pada bagian berongga di bagian ambang atap candi. Hal serupa juga tampak pada beberapa arca rusak yang bagian belakangnya ternyata memanjang seperti tusuk es krim.
Walaupun candi kecil, ternyata Candi Simping merupakan candi yang ramai, kontras sekali dengan candi – candi kecil lainnya. Hal ini mungkin dikarenakan Candi Simping terkenal dikalangan warga Blitar. Terbukti dari buku daftar pengunjung, hampir setiap hari ada pengunjung yang datang ke candi ini, kebanyakan memang berasal dari luar kota. Sering juga candi ini disinggahi rombongan pelajar yang sedang study tour. Agaknya hal ini dikarenakan candi ini berada di jalur menuju Pantai Tambakrejo hingga membuat beberapa wisatawan yang penasaran (dan saya yakin orang yang penasaran jumlahnya sedikit) mampir ke candi ini.
Kecil dan sangat berarti, Candi Simping adalah salah satu peradaban luhur nenek moyang kita yang patut kita lestarikan dan kita jaga. Apalagi dengan mengunjungi Candi Simping serasa melihat suatu puzzle masa lampau dimana bebatuannya menunggu untuk disatukan satu dengan yang lainnya hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar